Kelak, anak bisa jadi kurang bisa mengatur emosi dan mengatasi frustrasi dikala orang lain mengacuhkannya. |
Umumnya, anak mempunyai semangat dan dorongan yang tinggi untuk menarik perhatian orangtua, salah satunya memotong pembicaraan hanya alasannya yaitu ada satu hal yang ingin mereka tanyakan atau sampaikan.
Hati-hati, tidak semua kebiasaan anak yang mungkin Anda anggap hal itu tidak aneh, biasa saja, atau normal, itu baik untuk perkembangan kemampuan sosialnya.
Jerry Wyckoff, PhD., penulis buku Getting Your Child from No to Yes yang dilansir dari Kompas, menyarankan ji ka anakterlalu sering menginterupsi pembicaraan orangtua, baik yang terarah padanya atau orang lain, maka Anda harus segera mengambil sikap.
"Anak yang selalu memotong pembicaraan akan terbiasa dan merasa berhak untuk selalu memperoleh perhatian. Kelak, anak bisa jadi kurang bisa mengatur emosi dan mengatasi frustrasi dikala orang lain mengacuhkannya," terang Wyckoff.
Sebaiknya orangtua untuk mengajak anak berkomunikasi dan menjelaskan bahwa kebiasaannya itu tidak baik. Selain itu, contohkan pada mereka ketika beliau kesal dikala orang lain memotong obrolannya.
Lihat juga: Penting, Jangan Lupa Melatih Keterampilan Sosial Anak
Wyckoff juga menganjurkan jia And akan berkunjung ke rumah sobat atau saudara, pastikan anak sudah memahami untuk tidak mencari perhatian dengan mengganggu percapakan antara orang dewasa.
Anda juga sanggup mengalihkan konsentrasi dan perhatian anak agar tidak terarah pada percakapan orangtua. Misalnya, Anda bisa membawa mainan favorit atau buku kesukaannya.
Advertisement