2022

Kurangi Kenakalan Anak Dengan Mindful Parenting

Kurangi Kenakalan Anak Dengan Mindful Parenting
Kurangi Kenakalan Anak Dengan Mindful Parenting
Mindful parenting alias contoh bimbing penuh kesadaran sanggup mengurangi hiperaktivitas juga ken Kurangi Kenakalan Anak dengan Mindful Parenting
Mindful parenting alias contoh bimbing penuh kesadaran sanggup mengurangi hiperaktivitas juga kenakalan di masa bawah umur dan dewasa.

Tidak hanya manis untuk pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak, membina kedekatan dengan anak juga akan membuat orangtua menjadi langsung yang lebih bahagia. Meskipun waktu bersama anak yang terbatas, sejatinya ada banyak hal yang sanggup dilakukan ibu untuk membina kedekatan dengan anak.

"Ibu sebaiknya hadir sepenuhnya (mindful) di sisi anak. Jangan ada di dekat anak tapi pikiran di daerah lain. Ibu bisa terlibat ikut main dengan anak atau ketika anak sudah cukup besar, ibu bisa memasak bersama anak," kata psikolog, Anna Surti Ariani yang lansir dari Kompas.

Psikolog keluarga ini menyampaikan untuk membangun kedekatan dengan anak bisa dilakukan dengan bersantai dan saling mengembangkan dongeng sebelum tidur. Misalnya, santai itu membuat kenyamanan sehingga bisa menghantar tidur jadi lebih nyenyak. Belailah dan peluk anak ketika itu.

Kedekatan dengan anak ini menurutnya sanggup membangun sifat-sifat baik pada diri anak. Sehingga tak perlu lagi kekerasan untuk mendisiplinkan, anak sanggup mematuhi orang renta dengan sepenuh hati. Hubungan dekat ini juga sanggup mengurangi persoalan anak hiperaktif dan kenakalan ketika anak dan dewasa.

Lihat juga: Tips Menyiapkan Mental Saat Anak Beranjak Remaja

"Memang perkara anak hiperaktif ada yang disebabkan oleh faktor biologi. Tetapi ada pula ada perkara hiperaktif lantaran anak sendiri resah lantaran tidak menerima pemahaman, sentuhan dan pelukan dari orang tua," kata perempuan yang dekat disapa Nina ini.

Penelitian menemukan bahwa mindful parenting alias contoh bimbing penuh kesadaran sanggup mengurangi hiperaktivitas juga kenakalan di masa bawah umur dan dewasa. Dia menyampaikan pendekatan ini cenderung melaksanakan pengasuhan dengan sepenuh hati untuk memeluk dan mendengarkan anak.

"Anak jadi lebih sensitif dan berempati kepada oran lain. Anak merasa dirinya dipahami, didengarkan dan dipedulikan. Ketika besar, dia akan menjadi orang remaja yang bahagia, lebih percaya diri dan mau menolong orang lain," kata Nina.

Di sisi orang tua, kedekatan relasi dengan anak ini bisa membuat orangtua, khususnya ibu pekerja menjadi insan yang bahagia. Ibu akan lebih kenal pada anaknya sendiri, sanggup mengekspresikan rasa cintanya sehingga menjadi orang yang lebih bahagia.
Advertisement