2022

Dongeng-Dongeng Untuk Ajarkan Anak Wacana Moral

Dongeng-Dongeng Untuk Ajarkan Anak Wacana Moral
Dongeng-Dongeng Untuk Ajarkan Anak Wacana Moral
dongeng Untuk Ajarkan Anak Tentang Moral Dongeng-dongeng Untuk Ajarkan Anak Tentang Moral
Dongeng perihal moral untuk anak yang sanggup diceritakan sebagai pengantar tidur untuk membangun kepribadian anak menjadi sosok yang positif.

Dongeng perihal moral untuk anak sangatlah banyak. Membacakan dongeng pengantar tidur untuk anak terbukti memberi dampak besar pada perkembangan tingkah laris maupun kepribadian anak. Sebab itu, Anda sebagai orang renta harus berakal untuk memilah kisah dongeng yang mengedukasi, tidak cukup sekadar menghibur saja. Di bawah ini yaitu beberapa rekomendasi dongeng bermanfaat untuk buah hati Anda.

1. Si Kancil dan Siput

Dongeng yang satu ini sangat terkenal alasannya yaitu sarat akan pengajaran bagi anak. Kisah berawal dari Kancil yang dengan angkuh menyebut dirinya sebagai yang tercepat dan terpandai di hutan. Siput yang mendengar deklarasi tersebut lantas membalas Kancil yang jumawa bahwa bekerjsama ia lebih pandai dan cepat dibandingkan Sang Kancil. Mereka pun setuju untuk mengadakan lomba lari pada keesokan harinya.

Apa hasil dari pertandingan tersebut? Siput berhasil mengalahkan Kancil. Kemenangan tersebut sanggup dicapai berkat taktik brilian Siput untuk mengumpulkan kawanannya, di mana kemudian mereka berbaris dan bergantian muncul sepanjang jalur perlombaan hingga garis final. Setelah dikalahkan, Kancil pun mengakui akal Siput dan berhenti menjadi sosok yang sombong.

Pesan moral dari dongeng ini mempunyai kegunaan untuk mengajarkan anak biar tidak menjadi eksklusif yang tinggi hati ibarat Kancil dan tidak gampang mengalah pada keadaan alasannya yaitu dalam setiap kesulitan niscaya ada jalan keluar sebagaimana dibuktikan oleh Siput. Namun, Anda juga perlu berhati-hati biar anak tidak menyalahartikan taktik Siput sebagai pembenaran untuk menempuh cara apa pun dalam memenangkan sebuah kompetisi.

2. Keledai dan Kuda

Dongeng perihal moral untuk anak selanjutnya yaitu kisah Keledai dan Kuda. Suatu masa, seekor Keledai merasa iri melihat kehidupan seekor Kuda dengan Tuan yang sama dengannya. Keledai merasa bahwa nasib Sang Kuda jauh lebih baik darinya. Ia mendapat sangkar sewajarnya, sedangkan Kuda mempunyai sangkar yang bagus. Keledai harus bekerja sepanjang waktu, tidak demikian halnya dengan Kuda. Padahal, masakan yang diberikan pada Kuda mempunyai kualitas lebih baik.

Namun, sebuah bencana yang membukakan mata Keledai pun terjadi. Tuan mereka harus pergi ke medang perang. Sang Kuda pun keluar dari sangkar untuk pertama kalinya, ditunggangi ke area pertempuran. Kuda itu merasa gembira dan terhormat. Sayangnya, tak berselang lama, ia pun tewas dengan mengenaskan. Keledai akibatnya mengerti bahwa ia tidak perlu merasa iri kepada Kuda alasannya yaitu hal yang tampak indah tidak selalu sesuai dengan realitanya.

Menceritakan kisah dongeng ini sanggup mengajarkan anak untuk menyingkirkan rasa iri dan dengki dari hati mereka serta mendidik untuk menjadi eksklusif yang senantiasa bersyukur pada setiap kondisi yang dialami. Mereka juga sanggup berguru bahwa ekspektasi dan realita tidak selalu berjalan beriringan sehingga tidak perlu mengharap sesuatu secara berlebih.

3. Raja Yang Bodoh

Dahulu, ada seorang Raja yang gemar mengoleksi pakaian indah dan glamor yang tentunya menghabiskan banyak dana untuk pembuatannya. Ia tidak peduli pada rakyatnya yang kekurangan dan sibuk memenuhi hasratnya tersebut. Perilaku Sang Raja kemudian hingga pada indera pendengaran dua orang cowok yang ingin memberinya pelajaran. Mereka pun mengaku sebagai perancang busana absurd yang hanya sanggup terlihat oleh orang-orang pintar. Raja lantas memanggil mereka ke Istana.

Mereka diberi uang dan benang emas untuk menciptakan pakaian terbaik. Namun ketika pakaian disebut telah selesai, Sang Raja tidak sanggup melihat busana tersebut. Tetapi alasannya yaitu tak ingin dibilang bodoh, ia berkata sanggup melihat dan memakainya. Sampai ketika konvoi, seorang anak kecil menyebutnya telanjang, barulah ia menyadari semua kesalahannya ; ketidakpedulian pada rakyat dan kebodohannya. Sebuah dongeng perihal moral untuk anak yang sarat pelajaran berharga.
Advertisement